Toilet

Positive Thinking ya!




Toilet adalah tempat yang begitu kotor dan menjijikkan, tapi siapa sangka kalo aku bisa menemukan berjuta-juta rahasia di sana dibandingkan dengan tempat yang begitu indah yang selalu menarik perhatian. Bagiku, inilah tempat yang paling nyaman dan tenang untuk berpikir ketika aku sedang jauh dari rumah. Di sana, aku bisa bebas ber-ekspresi serasa dunia milik sendiri.

Di sana, aku bisa menangis sepuasnya tanpa ketahuan kalau lagi sedih, tertawa seenaknya karena yang lucu cuma tahu sendiri, menyanyi sambil teriak-teriak karena gak akan ketahuan kalau suaranya lagi fals *pasti paham kalau penyanyi kamar mandi :-D*. Dan yang paling anehnya, aku bahkan bisa berdoa di sana dan doanya itu bisa panjang banget dari pada berdoa di kamar karena tak semua orang (tetangga) suka mendengarkan kita lagi berdoa dan gak pengen juga isi doa-doa kita di denger-in orang lain. Rasanya puas banget mengeluarkan segala unek-unek dan bahkan bisa sambil menangis kaya anak cengeng.

Yang membuat aku tetap merasa nyaman dan hatiku meleleh ketika aku lebih sering mendengar suara Tuhan di sana. Aku pun berbincang-bincang begitu mesra dengan-Nya. Ada begitu banyak hal yang kuceritakan pada-Nya tapi ada sesuatu yang membuatku merasa jengkel dan melelahkan. Aku bilang: “Tuhan, aku lelah”, tapi Dia bilang: “Belum nak, belum saatnya kamu berhenti, teruslah berlari. Aku tahu kapan kamu benar-benar lelah”. Aku bahkan mengatakannya hingga berulang-ulang kali. Aku pun merenung sejenak sembari memikirkan kata-kata itu. Dalam hatiku, berarti lelah yang kurasakan masih biasa-biasa saja, apa mungkin yang Tuhan maksud itu lelah tingkat dewa, ya sudah aku nurut saja.

Tiba-tiba di suatu senja, aku katakan lagi : “Tuhan, aku lelah” dan Dia pun menjawab : “Cukup nak, Aku tahu. It’s time for your breaktrough. Bagianmu sudah kamu lakukan, selebihnya bagian-Ku”. Dalam hatiku, berarti aku menang sampai tahap ini, cukup mengikuti proses demi proses sembari menunggu kenaikan level dan percepatan yang telah Dia sediakan.
Ada begitu banyak hal yang bisa terpecahkan di sana, seperti dulu ketika masih kuliah, sebagai mahasiswa pastinya selalu bergumul dengan yang namanya tugas, tugas, dan tugas. Saat pikiranku mulai jenuh, aku berlari ke tempat itu, mungkin hanya sekedar mencuci atau bermain-main air sambil merenung. Sekembalinya, aku merasa mendapatkan inspirasi dan aku pun menyelesaikan tugas-tugasku hanya dalam beberapa saat saja.

Inspirasi demi inspirasi kutemukan di sana. Mungkin yang sudah pengalaman tahu bagaimana rasanya menjalani masa-masa Skripsi-an yang begitu menjengkelkan. Ketika otak mulai blank, bukannya minta saran dari dosen atau teman-teman, atau pun me-refresh pikiran dengan mencari hiburan, tapi  aku malah berlari ke sana demi secuil  inspirasi. Setiap kali kutemukan ide menarik, selalu kutuliskan dalam sebuah catatan kecil, hingga di suatu hari aku menyatukan semua ide-ide itu dan terciptalah sebuah karya nyata itu yang disebut “Skripsi”. Bukan hanya itu saja tapi masih banyak hal lain yang bisa terselesaikan dan terjawab setelah perenungan panjang di sana.


Pesan: Jangan menilai sesuatu dari luarnya saja, kalau kamu tak tahu apa isi dalamnya. Sesuatu yang buruk tidak selalu mengeluarkan yang buruk pula, terkadang kita bisa menemukan harta karun yang telah lama dicari saat kita menanggapinya dengan positif. _ demoiselle duma

Komentar

Postingan Populer