Sebatang kara





Bagian pertama


Di Chavanon dan Paris
Jérome Barberin (Monsieur Barberin) tinggal bersama istrinya (Mére Barberin) disebuah kota kecil di Prancis, Chavanon (ditepi Massif Central, dekat sumber sungai Loire). Dia biasanya bekerja di Paris sebagai seorang tukang batu. Suatu hari dia menemukan seorang bayi laki-laki di Paris. Laki-laki itu mengenakan pakaian yang sangat bagus, kelihatannya orangtuanya orang kaya. Pak Barberin menawarkan perhatian untuk anak tersebut, dia berharap mendapat hadiah yang menarik. Dia memberikan anak itu kepada istrinya, dan dinamai Rémi.
Barberin terluka dalam sebuah kecelakaan. Dia menyalahkan kontraktornya dan berharap menerima ganti rugi dari pemeriksaan pengadilan. Untuk pemeriksaan pengadilan membutuhkan banyak uang dan Pak Barberin menyuruh istrinya menjual sapinya (sebagaian besar sebagai sumber kekayaannya) dan menyingkirkan Rémi.
Ketika Rémi berusia delapan tahun, dan disinilah awal mula dari cerita tersebut, Pak Barberin kembali ke rumah dengan tak diduga-duga, dingin dan tanpa uang sepeserpun, kalah di pengadilan. Dia menemukan Rémi masih disana dan memutuskan untuk menyingkirkannya ketika dia bertemu dengan pemusik jalanan, Signor Vitalis, dengan rombongannya, di warung minuman didaerah itu, yang bepergian dengan tiga anjingnya, -Capi, Zerbino, dan Dulce, dan seekor monyet, Joli-Coeur. Vitalis menawar untuk mengambil Rémi sebagai pekerja untuk mendapatkan uang.



Bepergian dengan Vitalis
Rémi meninggalkan rumah masa kecilnya, tanpa memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada ibu angkatnya (yang akan melakukan apa pun untuk mencegah transaksi tersebut) dan memulai perjalanan dijalanan Perancis. Vitalis adalah pria yang baik, yang pasti lebih baik dari pada Pak Barberin dan dia mengajari Rémi bermain kecapi dan membaca. Seringkali keduanya berjalan kelaparan dan tanpa atap diatas kepala mereka, tapi pada binatang-binatang itu, khususnya Capi, Rémi beruntung mendapatkan teman yang baik, dan Vitasis adalah ayah yang kekurangan. Mereka bersama mencari nafkah dengan mengadakan pertunjukan musik dan pertunjukan dipanggung di desa, dikota kecil dan kota besar.
Mereka melakukan perjalanan ke Barat, via Murat (dimana Vitalis menceritakan kepadanya tentang pangeran Naples, kakak ipar dari Napoleon, yang datang dari sana). Perhentian berikutnya adalah di Ussel dimana Rémi melengkapi kehidupan barunya, termasuk sepatu, yang tidak pernah dimiliki sebelumnya. Kota besar pertama disebelah selatan adalah Bordeux setelah itu mereka memotong ke sebelah kanan melalui rawa Landais menuju Pau.


Bertemu Mrs. Milligan
Ketika mereka berada di Toulouse, Vitalis dimasukkan ke dalam penjara setelah insiden dengan polisi yang berbuat kasar pada Rémi. Hal ini tidak mudah bagi anak berusia sepuluh tahun untuk memberi makan dirinya dan keempat binatang dibawah perawatannya, dan mereka hampir kelaparan, ketika mereka menemui The Swan, sebuah kapal kecil milik Mrs.Miligan dan anaknya yang sakit, Arthur. Rémi diterima untuk menghibur anaknya yang sakit, dia hampir menjadi bagian dari keluarga itu. Mereka melakukan perjalanan menuju Montpellier dan Mediterania di Canal du Sud. Rémi mendengar cerita tentang suaminya yang meninggal dan kakak iparnya, dibawah undang-undang Inggris, telah mewarisi semua kekayaan saudaranya jika dia mati tidak berketurunan. Seorang anak sebelumnya telah menghilang dan tak pernah ditemukan (dibawah tanggung jawab James Miligan) namun segera setelah kematian suaminya, Arthur lahir.
Dua bulan kemudian Vitalis dibebaskan dari penjara, Mrs. Miligan membayar ongkosnya untuk naik kereta api. Rémi dan Mrs. Miligan ingin tinggal bersam-sama, tapi Vitalis berpikir bahwa Rémi lebih baik bebas, dan mereka mengucapkan selamat tinggal. Tapi, Mrs. Miligan menduga bahwa Vitalis adalah orang sangat baik dan orang yang jujur.


Tiga hewan Vitalis mati
Mereka melakukan perjalanan melalui Tarascon, Montelimar, Valence, Tournon, Vienne, Lyon, Dyon, dan Chalon dalam perjalanan ke Paris, tapi musim dingin membuat mereka ketinggalan 30 mil dari Troyes dan dalam badai salju Zerbino dan Dulce telah dimakan oleh serigala di hutan, dan Joli-Cœur terserang radang paru-paru.
Dalam upaya mengumpulkan uang untuk dokter, Rémi dan Vitalis mengadakan pertunjukan dan Vitalis bernyanyi. Rémi sudah pernah mendengar Vitalis bernyanyi dan tidak bukan hanya Rémi yang bingung : seorang wanita muda dan kelihatannya kaya mengatakan bahwa dia kagum mendengar suaranya yang indah. Vitalis bertindak dengan marah. Dia menjelaskan kecakapannya kepada wanita itu dengan menceritakan bahwa dia dahulu seorang pembantu penyanyi. Dia tidak menunjukkan apresiasi ketika wanita itu memberikan koin emas kepada Capi. Mereka kembali ketempat Joli-Coeur dengan uang, tapi sudah terlambat, Joli-Coeur sudah mati.



Garafoli
Mereka sekarang melanjutkan perjalanan mereka ke Paris. Vitalis memutuskan untuk meninggalkan Rémi bersama orang lain “padrone” selama musim dingin, sementara ia melatih hewan baru dengan cara bekerja. “Padrone” adalah orang yang membuat sekelompok anak laki-laki, yang yang dijual karena orangtua mereka ditimpa kemiskinan, yang bekerja baginya. Garafoli tidak dirumah, dan Vitalis menyuruh Rémi menunggu disana, dan dia akan segera kembali. Rémi melewatkan dua jam yang mengerikan di rumah Rue Lourcine, menunggu Garafoli dan berbicara dengan seorang anak yang kelihatannya sakit, Mattia, yang menjaga rumah karena Garafoli percaya padanya karena bodoh dan tidak mampu bekerja diluar, dia menjaga panci sup yang terkunci sehingga Mattia tidak boleh memakannya.
Ketika anak-anak yang lain dan Garafoli kembali, Rémi menyaksikan betapa mengerikannya Garafoli menyiksa mereka yang tidak membawa membawa sejumlah uang yang diharuskan: dia memukul dan membiarkan mereka menderita kelaparan. Ketika Vitalis datang kembali dan melihat anak-anak itu dicambuk, dia memberitahukan Garafoli bahwa dia akan pergi ke kantor polisi, tetapi Garafoli mengancam kembali mengatakan “dari beberapa orang hanya satu yang akan membuat nama Vitalis merah dari rasa malu”. Vitalis bertanya-tanya dan bersyukur Rémi pergi. Tindakan cinta dari Vitalis membuat hidupnya berharga. Malam itu, tidak dapat menemukan tempat tinggal, Vitalis dan Rémi jatuh dalam badai salju dibawah pagar setelah pencarian jalan masuk tidak berhasil ke tempat penampungan tambang batu.



Bersama Acquin
Rémi bangun ditempat tidur, dengan orang-orang yang berdiri disekitarnya; seorang pria, tukang kebun Pierre Acquin, keduanya putranya Alexis dan Benjamin, dan kedua putrinya Étienette dan Lisé kecil yang bisu, yang berusia kira-kira 5-6 tahun, dan mengamati Rémi dengan berbahasa mata. Rémi mendengar keadaan yang sebenarnya mengerikan: Vitalis sudah mati. Dalam upaya menem,uklan identitasnya, petugas kantor polisi membawa Rémi dan Garafoli, yang mengatakan kebenarannya: dulu Vitalis orang Itali yang terkenal sebagai penyanyi Carlo Balzani. Ketika dia sudah tua, dia kehilangan suaranya dan terlalu bangga untuk menyanyi ditempat-tempat lebih rendah. Dia memutuskan untuk menghilang, yang mengubah identitasnya menjadi Vitalis.
Rémi dan Capi diterima dalam keluarga itu. Khususnya Rémi memuja Lisé. Dia mengajarinya membaca dan memainkan seruling baginya. Lisé menyukai lagu Neapolitan secara khusus. Rémi menjadi seorang tukang kebun, dan dua tahun dengan bekerja keras dan minggu-minggu yang ceria mengikutinya. Kemudian hujan es disertai angin rebut yang mengerikan merusak kaca-kaca di rumah kaca, dan Acquin berhutang kepada orang yang dipinjam untuk membeli usahanya. Dia tidak dapat membayar dan wajib masuk dipenjara. Anak-anaknya pergi ke tempat paman dan bibinya, dibeberapa kota kecil Perancis. Meskipun anak-anak itu bersikeras bahwa Rémi bagian dari keluarganya, tak satu pun dari paman dan bibinya bersedia atau mampu mengurus Rémi. Dengan hati yang sedih, Rémi mengambil serulingnya dan Capi dan menjadi gelandangan.




Bagian kedua

Mattia
Rémi memutuskan menuju ke selatan ke arah Fontainebleau tapi belum pergi jauh ketika dia bertemu dengan temannya, Mattia, anak dari Garafoli, yang menderita kelaparan dekat sebuah gereja dijalan-jalan Paris. Garafoli di penjara karena memukuli anak yang lain sampai mati. Mattia meminta pada Rémi agar diterima menjadi bagian dari rombongannya. Rémi takut, bersamanya, Mattia mungkin akan mati kelaparan lebih baik sendirian saja. Tapi Mattia meyakinkannya bahwa berdua tidak akan mati kelaparan karena yang satu akan membantu yang lain. Jadi, “rombongan Rémi” sekarang terdiri dari dua musisi berusia dua belas tahun dan seekor anjing.
Mattia ternyata seorang pemain biola yang berbakat, dia bermain instrument yang lain juga, dan dia belajar beberapa trik saat saat bekerja selama beberapa waktu di sirkus. Anak-anak itu mementaskan dengan baik di musim semi di pesta pernikahan dan festival-festival, bakat-bakat mereka dihargai dan Rémi berencana untuk membeli sapi dan mengunjungi Ibu Barberin.


Pertambangan
Sejak seekor sapi dibayar dengan uang yang banyak Rémi merencanakan perjalanan via Corbeil, Montgaris, Gien, Bourges, St. Amand dan Montluçon dimana mereka memperoleh banyak uang dijalan yang mereka lewati untuk mengunjungi Alexis, yang sekarang tinggal bersama pamannya Gaspard (saudara ayah Acquin) di pertambangan kota kecil Varses, dan bekerja ditambang bersama pamannya. Ketika Alexis terluka dan tidak dapat bekerja untuk sementara, Rémi bersukarela untuk menggantikannya. Salah satu dari penambang itu dipanggil profesor, dia sudah tua dan orang yang bijaksana. Dia menjadi seorang teman yang baik dan dia menjelaskan sejarah tentang batu bara.
Suatu hari tambang itu banjir, karena sungai Divonne mengalir keluar dengan deras. Tujuh penambang, termasuk paman Gaspard, profesor dan Rémi, menemukan tempat berlindung, tetapi mereka terperangkap. Mereka menunggu pertolongan, tapi tidak tahu berapa lama waktu yang dilewatkan dalam kelaparan dan ketakutan. Salah satu pria mengaku salah, dan menyalahkan dirinya karena bencana itu dan melakukan bunuh diri. Mereka bertahan menghabiskan dua minggu dibawah tanah- dan dan akhirnya mereka selamat. Capi gila dengan kebahagiaan ; Mattia menangis. Dia mengatakan bahwa dia pernah percaya bahwa Rémi bisa mati, dan Rémi bangga keyakian temannya yang kuat pada dirinya. Kejadian ini menunjukkan keadaan yang mengerikan pada buruh anak abad ke-19 di Perancis.
Rémi ingin Mattia belajar musik dan mereka mengunjungi seorang tukang cukur/ musisi Mr.Espinassous kagum dengan bakat Mattia yang hebat dan mencoba untuk meyakinkannya untuk tinggal dan belajar, tapi Mattia tidak ingin meninggalkan Rémi.


Seekor sapi untuk Ibu Barberin
Anak-anak itu memutuskan untuk mengunjungi ibu angkat Rémi. Pertama, mereka memutuskan untuk mengunjungi Clermont Ferrand, dan sebelah barat daya, rendaman barang tambang kota Saint Nectaire, Mont-Dore, Royat dan Bourboule tempat mereka dapat memperoleh uang yang lumayan, untuk membeli sapi bagi ibu Barberin. Ketika mereka lewat jalan kecil di Ussel, tidak jauh dari Chavanon, mereka memastikan bahwa mereka tidak akan membeli sapi yang buruk, dan meminta dokter hewan untuk membantu. Dokter hewan itu sangat  ramah dan anak-anak itu membeli sapi yang sangat bagus.
Dikota berikutnya anak-anak itu terdakwa mencuri sapi. Mengapa dua musisi jalanan akhirnya bisa memiliki seekor sapi? Mereka menjelaskan jalan ceritanya kepada walikota. Walikota mengenal ibu Barberin, dia mendengar tentang kecelakaan ditambang, dan dia percaya bahwa anak-anak itu adalah orang-orang yang jujur. Untuk memastikan, dokter hewan dipanggil untuk memberikan kesaksian, dan anak-anak itu dapat melanjutkan perjalanan mereka.
Rémi dan ibu Barberin akhirnya bertemu lagi. Ibu Barberin memberitahukan bahwa Pak Barberin mencari Rémi di Paris, karena orangtua kandungnya kelihatannya mencarinya. Namun, Ibu Barberin tahu sangat sedikit, karena Pak Barberin pernah mengatakan sedikit perinciannya. Rémi ingin sekali mengetahui orangtua kandungnya. Rémi dan Mattia memutuskan untuk kembali ke Paris dan menemukan Pak Barberin. Dalam perjalanan menuju Paris, mereka melewati Dreuzy, mereka berkunjung ketempat Lisé Acquin. Rémi dan Lisé sangat menyukai satu sama lain.


Driscoll
Ketika anak-anak itu tiba di Paris, mereka mendengar bahwa pak Barberin sudah meninggal dan Rémi menulis surat kepada Ibu Barberin. Ibu Barberin membalas dan dia melampirkan surat yang dikirim pak Barberin sebelum dia meninggal. Dia menyebutkan alamat dari kantor pengacara di London, yang bertanggung jawab atas pencarian Rémi. Namanya adalah Driscoll.
Rémi sangat kecewa; Driscoll tidak tertarik padanya; ayahnya melindungi dengan mengunci anak-anak itu. Ternyata mereka segerombolan pencuri dan Capi mempergunakan Capi untuk membantu pekerjaan mereka. Driscoll menyambut pengunjung, seorang laki-laki yang kelihatannya tertarik pada Rémi, tapi Rémi tidak mengerti bahasa Inggris dengan cukup baik. Pengunjung tidak menemui Mattia, tapi Mattia mendengar percakapan mereka. James Miligan kelihatannya paman Arthur. Dia berharap bahwa Arthur akan meninggal, sehingga dia akan mewarisi kekayaan dari almarhum kakaknya. Anak-anak itu setuju bahwa Mrs. Miligan harus diperingatkan, tapi merek atidak tahu dimana menemukannya. Mattia bertemu Bob seorang badut/ musisi dari sirkus. Bob ternyata menjadi teman baik.


Mencari Miligan
Ketika Rémi terdakwa melakukan perampokan karena orangtuanya, dia dan Mattia membantunya melarikan diri dari penjara. Dengan bantuan saudara Bob, seorang pelaut, mereka kembali ke Perancis untuk mencari Mrs.Miligan, dalam rangka memperingatkannya tentang kaka iparnya. Mereka mulai pergi ke Seine, karena The Swan, kapal luar biasa; mereka segera mendengar bahwa orang-orang pernah melihatnya. Mereka mengikuti jalan kecil sepanjang sungai dan kanal.
Dalam perjalanan mereka menuju Dreuzy mereka, mereka berharap bertemu dengan Lisé lagi. Namun, mereka mendengar bahwa paman Lisé sudah meninggal, dan seorang wanita Inggris yang baik hati, yang bepergian dengan perahu, menawarkan untuk mengurus Lisé. Mrs. Miligan ! Rémi dan Mattia mengikuti jejak The Swan melewati Prancis dekat perbatasan Swiss. Mereka menemukan perahu yang ditinggalkan, ditemukan tidak dapat melakukan perjalanan lagi diatas sungai dan keluarga itu melanjutkan perjalanan mereka dengan kereta kuda ke Vevy. Ketika mereka sampai di kota tempat “wanita Inggris dengan anak laki-laki yang sakit dan gadis kecil yang bisu” seharusnya mereka mulai bernyanyi setiap mendekati pagar. Hal itu membutuhkan beberapa hari.
Suatu hari, Rémi menyanyikan lagu Neapolitan, dan mendengar teriakan dan suara yang lemah melanjutkan lagu itu. Mereka berlari kearah suara itu dan menemukan Lisé, yang suaranya telah kembali ketika dia mendengar Rémi yang telah lama hilang. Anak laki-laki itu menemukan James Miligan disana juga, dan Rémi bertemu dengannya, tapi James tidak mengenal Mattia sehingga ia dapat menceritakan kisah mereka kepada Mrs. Miligan. Mrs. Miligan menduga bahwa Rémi mungkin putra sulungnya yang hilang, tetapi mengatakan pada Mattia untuk merahasiakannya hingga dia yakin. Dia mengatur anak-anak itu untuk tinggal di hotel, ditempat itu mereka mendapat banyak makanan, tempat tidur yang nyaman, dan dikunjungi oleh seorang tukang cukur dan seorang tukang jahit.


Akhirnya di rumah
Beberapa hari setelah Mrs. Miligan mengajak anak-anak itu ke villa-nya tempat mereka bertemu Ibu Barberin, yang disuruh Mrs.Miligan. Ibu Barberin menunjukkan pakaian bayi Rémi, Mrs. Miligan mengenali seperti pakaian bayinya yang dikenakan ketika dia dicuri. Mrs.Miligan dengan gembira mengatakan bahwa Rémi adalah anaknya, “untuk bergabung dengan ibunya, saudaranya dan mereka (untuk menunjukkan Lisé dan Mattia) yang mencintaimu dalam kesengsaraanmu”. Hal ini jelas bahwa Mr.Driscoll yang mencuri anak itu sebagai pekerjaan untuk James Miligan.
Kisah ini berakhir bahagia: Rémi menemukan keluarganya, dan dia mendapat warisan kekayaan. Christina adik Mattia dikirim dari Italy dan mereka bertumbuh menjadi dewasa bersama-sama. Arthur sembuh dan menjadi seorang atlit, Mattia seorang pemain biola terkenal. Rémi menikahi Lisé dan mereka mempunyai seorang putra yang bernama Mattia, dan ibu Barberin menjadi pengasuhnya.





P.S: Novel ini diterjemahkan langsung oleh demoiselle duma dari bahasa Perancis dengan judul asli Sans Famille karya Hector Malot. Novel ini merupakan objek material Skripsi Penulis. Ini hanya sedikit ringkasan, untuk lebih tahu cerita lebih lanjut silahkan baca sendiri bukunya.

Komentar

Postingan Populer